Nonot Sukrasmono, S.Pd
Guru Seni Budaya SMAN 1 Taman Sidoarjo
Seniman Sidoarjo
Di jagad maya ini merupakan miniatur dunia bagaimana tidak semua informasi mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi informasi tidak habis, mulai berita – berita yg kecil sampai besar, mulai tutorial bagaimana memasukkan benang ke lubang jarum sampai urusan rumah tangga, sosial, politik, agama dan infi-info yang tdk masuk akal, framing sampai hujat menghujat, mulai info yang sifatnya membangun sampai info yang sifatnya menghancurkan bahkan membunuh karakter baik lewat berita medsos, vidio, konten-konten dan seterusnya, mulai game yang ringan-ringan sampai yang berat dan perjudian. Tentunya kita harus bisa menyaring dan memilah mana yang baik mana yang buruk.
Game adalah salah satu permainan selingan atau hiburan dikala ada waktu kosong, akan tetapi jika game menjadi hobi atau ketergantungan maka, akan merusak pranata hidup dan khususnya bagi anak jika orang tua tdk mengarahkan atau mengendalikan maka anak akan menjadi autus dan ketergantungan game bahkan dapat membuat anak menjadi malas.
Alasan Game Membuat Anak Malas Belajar Game dapat membuat anak menjadi ketergantungan dan menghabiskan waktu yang lama untuk bermain, sehingga mengurangi waktu untuk belajar. Anak mungkin lebih memprioritaskan bermain game daripada belajar, karena game dapat memberikan kesenangan dan kepuasan yang instan.
Game dapat membuat anak kehilangan motivasi untuk belajar, karena mereka lebih suka bermain game yang menyenangkan daripada melakukan kegiatan yang memerlukan usaha dan konsentrasi.Lingkungan yang terlalu banyak game dapat mempengaruhi anak untuk lebih suka bermain game daripada belajar.
Dampak game
Dampaknya bagi anak adalah Anak yang terlalu banyak bermain game dapat mengalami penurunan prestasi di sekolah karena kurangnya waktu dan konsentrasi untuk belajar. Anak kurang mengembangkan keterampilan yang penting, seperti keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan problem-solving.
Anak yang terlalu banyak bermain game dapat menjadi ketergantungan teknologi dan kurang mengembangkan keterampilan yang tidak terkait dengan teknologi. Oleh karena itu peran orang tua harus tegas dalam mengatur waktu anak untuk bermain game dan belajar, sehingga anak dapat memiliki keseimbangan antara bermain game dan belajar, dapat memilihkan game yang edukatif dan dapat membantu anakmengembangkan keterampilan yang penting. atau Orang tua dapat mendorong anak untuk melakukan kegiatan lain yang tidak terkait dengan game, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial dan Orang tua dapat menjadikan diri sendiri sebagai contoh yang baik untuk anak, dengan menunjukkan perilaku yang seimbang antara bermain game dan melakukan kegiatan lain.
Dengan demikian, penting bagi orang tua untuk memantau dan mengatur waktu anak untuk bermain game, serta mendorong kegiatan lain yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan yang penting.
Komentar Terbaru