Jumat, 28 Mar 2025
  • SELAMAT DATANG di Official Site SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo Jawa Timur

Artikel Generator 2024 XIF-4

Kelompok Tata Kota

“Transformasi Perkotaan: Inovasi Desain Kota Ramah Lingkungan”

Urbanisasi yang pesat mendorong kota-kota di dunia untuk berinovasi menuju keberlanjutan. Desain kota ramah lingkungan menjadi solusi untuk mengatasi masalah polusi, kemacetan, dan perubahan iklim. Inovasi seperti arsitektur hijau, yang mencakup penggunaan atap dan dinding hijau serta material ramah lingkungan, kini diterapkan untuk menekan dampak lingkungan. Transportasi berkelanjutan, termasuk sistem angkutan umum bersih dan jalur sepeda, juga mulai diperkuat. Selain itu, kota-kota mengadopsi teknologi cerdas dalam pengelolaan energi terbarukan, air, dan limbah. Dengan integrasi ruang hijau yang lebih luas, kota masa depan dirancang untuk lebih sehat dan nyaman bagi warganya.

Arsitektur Hijau: Membangun gedung dengan material ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan, dan integrasi ruang hijau seperti atap hijau atau dinding hijau.

Transportasi Berkelanjutan: Peningkatan infrastruktur untuk transportasi publik, pengembangan jalur sepeda, dan pejalan kaki yang terintegrasi, serta pengurangan ketergantungan pada kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil.

Pengelolaan Air dan Limbah: Sistem pengolahan air yang efisien, penggunaan air hujan, serta teknologi pengelolaan sampah yang lebih baik, termasuk daur ulang dan pengurangan limbah.

Salah satu inovasi utama yang diterapkan dalam transformasi perkotaan adalah konsep arsitektur hijau. Gedung-gedung baru tidak hanya didesain untuk berfungsi sebagai tempat tinggal atau bekerja, tetapi juga untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Atap hijau, dinding hijau, serta penggunaan material daur ulang dan ramah lingkungan menjadi bagian penting dalam desain arsitektur modern. Misalnya, di beberapa kota besar seperti Singapura dan Kopenhagen, gedung-gedung dengan atap hijau dan dinding yang ditumbuhi tanaman telah menjadi pemandangan umum. Selain membantu menyerap polusi dan menghasilkan oksigen, gedung-gedung ini juga berperan dalam mengurangi suhu kota yang cenderung lebih tinggi akibat fenomena “urban heat island” (pulau panas perkotaan).

Penulis:

  1. Ahmad Yafi Rizqullah (03)
  2. Della Dea Purnama (10)
  3. Khaila Alya Khairunisa (15)
  4. Attarsyah Farelio DJ (20)
  5. Nena Fitriani (28)
  6. Ramadhan Dzikri Sanjaya (31)

 

 

Kelompok Pemukiman

Kota Ramah Lingkungan: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan

Di tengah ancaman perubahan iklim, polusi, dan kerusakan lingkungan, kota ramah lingkungan muncul sebagai jawaban penting untuk membentuk masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Kota-kota ini bukan hanya tentang ruang hijau yang melimpah, tetapi juga mencakup penggunaan sumber daya secara bijak, pengelolaan limbah yang efektif, dan pengurangan emisi karbon. Dengan mengadopsi konsep kota berkelanjutan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, sehat, dan layak huni, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Tapi, apa saja sih yang membuat sebuah kota dikatakan ramah lingkungan? Maka dari itu inilah beberapa elemen kunci yang menjadikan sebuah kota layak disebut sebagai “kota hijau masa depan”

Kota ramah lingkungan memiliki sistem pengelolaan limbah yang cerdas, di mana sampah tidak lagi berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi diolah untuk memberikan manfaat. Limbah organik diubah menjadi kompos untuk mendukung pertanian kota, sementara limbah anorganik, seperti plastik dan logam, didaur ulang menjadi produk baru. Ini bukan hanya soal mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular yang berdampak besar pada lingkungan.

Elemen selanjutnya adalah masalah transportasi. Salah satu tantangan terbesar kota modern adalah kemacetan dan polusi udara akibat tingginya penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Solusi? Transportasi berkelanjutan. Kota ramah lingkungan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik (EV), sistem transportasi umum yang efisien, serta jalur khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda.

Dengan kendaraan listrik yang lebih hemat energi dan nol emisi, kita tidak hanya membantu mengurangi polusi udara, tetapi juga menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih tenang dan nyaman. Kota-kota hijau di masa depan akan dipenuhi oleh stasiun pengisian daya listrik, dan penduduknya bisa berpindah dengan mudah dan ramah lingkungan melalui angkutan umum yang modern dan terintegrasi.

Inovasi arsitektur juga memegang peran kunci dalam menciptakan kota berkelanjutan. Bangunan hijau dirancang bukan hanya untuk menjadi tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Bangunan-bangunan ini menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi bersih, sistem pemanenan air hujan untuk mengurangi penggunaan air, serta material bangunan yang ramah lingkungan.

Penulis:

  1. Ahmad Zaki (04)
  2. Herdiawan Szendik Fauzianto (14)
  3. Keinzo Damian Kyano (16)
  4. Luqmanul Hakim (18)
  5. Haris Abdillah (23)
  6. Ryco Javier (34)

 

 

 

Kelompok Sekolah

Pengolahan Plastik, Penuhi Kebutuhan Furniture Sekolah

Dengan jumlah penduduk mencapai 2.033.764 jiwa, Sidoarjo telah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Pertumbuhan penduduk yang pesat, ditambah aktivitas rumah tangga, industri, dan perdagangan, membuat volume sampah terus meningkat. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air dan merusak ekosistem. Di Sungai Porong, para relawan dari Operasi Plastik Nusantara berhasil mengumpulkan 500 kg sampah dalam seminggu, menunjukkan betapa mendesaknya masalah ini untuk segera ditangani.

Dengan munculnya permasalahan sampah plastik yang menumpuk di Sidoarjo, diperlukan suatu inovasi yang dapat menyelesaikan atau setidaknya mengurangi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan mengubah tumpukan sampah plastik tersebut menjadi barang yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis tinggi.

Pertama, dalam pengolahan tersebut dilakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenis dan warnanya. pemilahan ini dilakukan dengan mesin sensor cahaya. Apabila sampah yang dipilah tidak sesuai dengan jenis dan warna yang diinginkan, mesin akan menolaknya. Sampah-sampah tersebut diperoleh dari bank sampah yang terdapat di lingkungan kita.

Kedua, sampah plastik yang terkontaminasi seperti residu atau pecah total akan diperiksa kembali dan dipisahkan.

Ketiga, sampah plastik yang telah disortir akan dicuci dan dicacah.

Keempat, ayak pasir dan ambil pasir bagian kasar untuk dijadikan campuran.

Kelima, panaskan pasir dengan kompor gas yang memiliki 4000kkal/jam hingga suhu sekitar 300 derajat celcius kemudian plastik dimasukkan sedikit demi sedikit hingga komposisinya pas dan diaduk rata.

Keenam, masukkan campuran plastik dan pasir ke dalam cetakan berbentuk papan dan atur campuran menjadi suatu corak yang diinginkan.

Ketujuh, keringkan campuran pasir dan plastik, kemudian poles permukaannya sehingga menjadi halus.

Kedelapan, setelah terbentuk banyak papan plastik, olah menjadi meja dan kursi untuk kebutuhan furnitur di sekolah. bisa juga diolah menjadi dekorasi kelas untuk mempercantik tampilan dan suasana di sekolah.

Sidoarjo menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah plastik karena pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri. Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai guna, seperti furnitur. Proses ini dimulai dengan pemilahan sampah plastik berdasarkan jenis dan warna menggunakan mesin sensor cahaya. Plastik yang sudah disortir kemudian dicuci dan dicacah.

Selanjutnya, pasir dipanaskan hingga suhu sekitar 300 derajat Celsius, lalu plastik dicampurkan sedikit demi sedikit hingga komposisinya tepat. Campuran plastik dan pasir tersebut kemudian dicetak menjadi papan dengan pola yang diinginkan. Setelah dikeringkan dan dipoles, papan ini dapat diolah lebih lanjut menjadi furnitur seperti meja dan kursi, atau dekorasi untuk mempercantik sekolah. Solusi ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah sampah plastik di Sidoarjo.

Penulis:

  1. Ahnaf Abyan Athai Nurillah (05)
  2. Candra Raka Wardana (08)
  3. Darwin Ryan Maulana (09)
  4. Hana Usha Wiandra (13)
  5. Nur Afian Ramadhani (30)
  6. Raras Citrahayi Pasya (32)

 

 

Kelompok Bisnis

Minimarket Hijau: Solusi Berbelanja dengan Energi Terbarukan

Minimarket kini tidak hanya menjadi tempat belanja kebutuhan sehari-hari, tetapi juga mulai berperan dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Inovasi terbaru yang semakin populer adalah penggunaan panel surya sebagai sumber energi di minimarket, menciptakan model bisnis yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Penggunaan panel surya sebagai sumber energi listrik memiliki banyak manfaat, terutama dalam mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Minimarket yang beralih ke tenaga surya tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan bisnis. Panel surya bekerja dengan menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik, yang kemudian dapat digunakan untuk operasional sehari-hari, seperti penerangan, pendingin udara, dan sistem kasir otomatis.

Meskipun pemasangan panel surya memerlukan investasi awal yang signifikan, dalam jangka panjang ini terbukti lebih hemat. Dengan memanfaatkan tenaga surya, minimarket dapat mengurangi tagihan listrik bulanan secara drastis. Di sisi lain, beberapa pemerintah daerah bahkan menawarkan insentif pajak atau subsidi bagi bisnis yang berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan seperti panel surya.

Penggunaan panel surya tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial. Minimarket yang ramah lingkungan dapat menjadi contoh bagi komunitas sekitar untuk mulai menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Hal ini juga dapat meningkatkan citra bisnis di mata konsumen yang kini semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Meskipun penggunaan panel surya di minimarket memiliki banyak kelebihan, tantangan seperti biaya awal yang tinggi, ketergantungan pada cuaca, dan ketersediaan teknologi masih menjadi perhatian utama. Untuk mengatasi hal ini, minimarket dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan untuk mendapatkan solusi pembiayaan yang lebih fleksibel. Selain itu, integrasi sistem penyimpanan energi (baterai) dapat membantu mengatasi masalah ketergantungan pada sinar matahari, sehingga minimarket tetap dapat beroperasi pada malam hari atau saat cuaca mendung.

Penulis:

  1. Achmad Dimadinezad (02)
  2. El Rizano Andika Sugara (11)
  3. Laura Cintya Putri (17)
  4. Naufal Adinata Maheswara (27)
  5. Neva Sabrina Kayyisah (29)
  6. Zidan Gibrel Abaidillah (36)

 

 

Kelompok Transportasi

Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Mengurangi Polusi Udara Dari Kendaraan Mobil Di Sidoarjo: Sistem Energi Listrik

Apa Itu Mobil Listrik? Mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya, berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan mesin pembakaran internal. Sumber tenaga untuk mobil listrik biasanya berasal dari baterai yang dapat diisi ulang. Ada beberapa jenis mobil listrik, termasuk:

  1. Battery Electric Vehicles (BEV): Sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.
  2. Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV): Kombinasi antara mesin pembakaran dan motor listrik.
  3. Hybrid Electric Vehicles (HEV): Menggunakan kedua sumber tenaga namun tidak dapat diisi ulang melalui sumber listrik eksternal.

Keunggulan Mobil Listrik:

  1. Ramah Lingkungan: Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
  2. Efisiensi Energi: Motor listrik jauh lebih efisien dibandingkan mesin pembakaran, menghasilkan lebih banyak tenaga dari energi yang digunakan.
  3. Biaya Operasional yang Lebih Rendah: Meskipun harga beli mobil listrik bisa lebih tinggi, biaya pengoperasian seperti pengisian daya dan pemeliharaan umumnya lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
  4. Pengurangan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Dengan meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan untuk mengisi baterai, mobi listrik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

Masa Depan Mobil Listrik:

Masa depan mobil listrik terlihat cerah dengan dukungan dari pemerintah dan industri otomotif. Banyak negara mulai menetapkan target untuk menghentikan penjualan mobil berbahan bakar fosil dalam beberapa dekade ke depan. Selain itu, inovasi dalam teknologi baterai dan pengisian cepat diharapkan dapat mengatasi banyak tantangan yang ada. Perusahaan-perusahaan otomotif besar seperti Tesla, Nissan, dan Volkswagen telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan mobil listrik. Dengan semakin banyaknya pilihan dan teknologi yang lebih baik, diharapkan mobil listrik dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen di masa depan.

Kesimpulan

Mobil listrik bukan hanya sebuah tren, melainkan bagian dari solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat, mobil listrik berpotensi menjadi kendaraan utama yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam waktu dekat.

Penulis

  1. Fina Nailatul Izzah (12)
  2. Adi Prayoga (19)
  3. Bagus Ribut Arianto (21)
  4. Dzakiy Erlando Trizy (22)
  5. Ryan Grahita Hadi (33)
  6. Wahyu Dwi Widyanti (35)

 

 

Kelompok Pembangkit Listrik

Maket Tenaga Surya: Masa Depan Energi Bersih Indonesia

Dalam upaya mendukung transisi menuju energi bersih, sebuah maket pembangkit listrik tenaga surya yang inovatif telah diperkenalkan dalam pameran teknologi lingkungan yang diselenggarakan di Balai Kota Jakarta. Maket ini dirancang untuk menggambarkan potensi pembangkit listrik tenaga surya sebagai solusi masa depan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pembangkit listrik tenaga surya yang ditampilkan dalam maket ini menggunakan panel fotovoltaik untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi penyimpanan baterai untuk menyimpan energi yang dihasilkan pada siang hari agar dapat digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung.

Menurut pengembang proyek, maket ini tidak hanya berfungsi sebagai media edukasi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat diimplementasikan di berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan biaya produksi yang terus menurun dan efisiensi panel surya yang meningkat, pembangkit listrik tenaga surya dipandang sebagai solusi yang terjangkau dan berkelanjutan.

Dalam presentasinya, Kepala Proyek Energi Surya menyatakan, “Pembangkit listrik tenaga surya memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan memberikan pasokan listrik yang stabil, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.”

Maket ini juga menyoroti fleksibilitas penerapan teknologi surya, dari skala rumah tangga hingga skala industri. Di masa depan, diharapkan lebih banyak komunitas dan perusahaan yang mengadopsi solusi energi terbarukan ini untuk mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan bersih.

Pameran ini menarik perhatian berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga pelaku industri. Pemerintah sendiri menargetkan kontribusi energi terbarukan mencapai 23% pada tahun 2025, dan maket ini dianggap sebagai salah satu langkah kecil namun penting dalam upaya mewujudkan target tersebut.

Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, pembangkit listrik tenaga surya diharapkan akan menjadi tulang punggung dalam upaya pengembangan energi bersih di Indonesia. Maket ini menggambarkan harapan akan masa depan di mana energi matahari menjadi sumber daya yang andal, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Penulis:

  1. Abdul Munif (01)
  2. Arwen Bonanza Shouma Rahmady (06)
  3. Asifa Indah Jayanti (07)
  4. Iqbal Pratama (24)
  5. Razya Imada Aurelyn Pasha (25)
  6. Syauqie Nabil Alkafi (26)

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR