Selasa, 30 Sep 2025
  • SELAMAT DATANG di Official Site SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo Jawa Timur

Bekali Guru Smanita, PGRI Sidoarjo Dorong Agen Literasi Baru

SIDOARJO – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan literasi media di kalangan pendidik, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik bagi perwakilan guru dari berbagai jenjang pendidikan. Pelatihan ini mengangkat tema “Keranjingan Menulis dengan Idea Dwija Wajah Baru.” Acara yang berlangsung pada Senin, 30 September 2025, di Gedung PGRI Kabupaten Sidoarjo, Pendopo Delta Graha Dwijja tersebut, dihadiri oleh puluhan guru perwakilan dari TK, SD, SMP, hingga SMA negeri dan swasta se-Kabupaten Sidoarjo.

Di antara peserta yang antusias, SMAN 1 Taman mengutus dua guru, yaitu Umi Nafisa, S.Pd. dan Aditya Zulmi Rahmawan, S.Pd., M.MB., untuk mengikuti pelatihan ini. Acara resmi dibuka oleh Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo, Moh. Shobirin, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutannya, Shobirin menekankan pentingnya guru melek media dan mampu menghasilkan karya tulis yang berkualitas. “Di era digital ini, guru tidak hanya dituntut untuk mengajar di kelas, tetapi juga harus mampu menjadi agen literasi. Kemampuan menulis, baik untuk karya jurnalistik maupun akademik, adalah sebuah keharusan untuk memperkuat martabat dan profesionalisme guru,” ujarnya di hadapan para peserta.

Pelatihan menghadirkan tiga pemateri yang berkompeten di bidangnya. Suhartatik, S.Pd., M.Pd., membawakan materi tentang ‘Gaya Bahasa Selingkung’ yang khas dalam dunia jurnalistik. “Gaya bahasa selingkung bukan sekadar aturan baku, tetapi itu adalah identitas dan karakter tulisan kita. Dengan menguasainya, tulisan guru tidak hanya informatif tetapi juga memiliki ruh dan mudah dikenali,” papar Suhartatik

Pemateri kedua, Emil Mukhtar Effendi, S.Kom., M.M., membahas teknik ‘Membuat Reportase’ yang hidup dan menarik. Emil menekankan pada kekuatan observasi dan detail. “Reportase yang baik itu seperti membawa pembaca langsung ke lokasi kejadian. Gunakan semua panca indera; apa yang dilihat, didengar, bahkan dirasakan. Jangan hanya menulis ‘acara berlangsung meriah’, tetapi gambarkan bagaimana riuh rendah tepuk tangan, sorot mata antusias peserta, dan semangat yang terpancar,” jelas Emil dengan semangat.

 

Choirun Nisak, M.M., sebagai pemateri ketiga, mengajak peserta untuk jeli melihat peluang menulis di media dengan topik ‘Membuat Artikel Populer’. “Setiap hari, guru menghadapi ‘bahan mentah’ yang luar biasa untuk ditulis; mulai dari problematika siswa, inovasi pembelajaran, hingga kisah inspiratif di sekolah. Tangkap itu semua dan sajikan dengan sudut pandang yang segar dan solutif. Media sangat membutuhkan konten-konten seperti ini,” tutur Nisak memotivasi.

Pelatihan berlangsung interaktif, dengan peserta tidak hanya menyimak teori tetapi juga langsung praktik menulis dengan bimbingan para narasumber. Umi Nafisa, salah satu peserta dari SMAN 1 Taman, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. “Selama ini kami sering menulis untuk kebutuhan sekolah, tetapi dengan pelatihan ini, wawasan kami jadi lebih terbuka untuk menulis dengan standar media yang lebih luas,” ujarnya.

Harapannya, dengan bekal ilmu jurnalistik ini, para guru tidak hanya mampu mendokumentasikan setiap kegiatan sekolah dengan lebih apik, tetapi juga dapat aktif menyebarkan praktik baik dan inovasi pendidikan dari Sidoarjo ke khalayak yang lebih luas melalui berbagai media.

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR