Kejadian Unik di Hari Pertama PTM Kelas XI

Setelah melalui berbagai pertimbangan, termasuk pemberian ijin dari orang tua, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Smanita mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 8 September 2021 pekan lalu. Pelaksanaan PTM terbatas dilaksanakan dengan pengawalan prokes yang sangat ketat.

Untuk pekan ini yang melaksanakan PTM adalah kelas XI, tetap masuknya bergantian menjadi dua sesi. Ada perbedaan, kalau pekan kemarin sesi dua masuk jam 08.00, kali ini sesi dua masuk jam 09.00. Sesi satu masih tetap jam 07.00. Senin, (13/9) sebelum jam 06.30, sudah banyak siswa yang berdatangan baik membawa motor sendiri maupun diantar keluarganya.

Seperti biasa, pagi itu ada seorang ibu mengendarai sepeda angin mendampingi putranya yang juga mengendarai sepeda angin masuk ke lapangan sekolah. Diarahkan petugas keamanan untuk memarkirkan sepeda di tempat parkir di lapangan. Oleh salah seorang petugas satgas ditanya,”Kelas berapa, Nak?” “Kelas 7 B, pak,” jawab si anak polos. “Lho, ini SMA, kamu SMP mana?”

“SMP 2 Taman, Pak!” “SMP 2 Taman ada disebelah selatan SMA Taman ini, Nak.” “Bu, ini SMA Taman, kalau SMP 2 Taman ada disebelah,” ujar petugas keamanan Smanita, Ali. Buru-buru keduanya minta maaf lalu mengayuh sepeda anginnya menuju SMP 2 Taman. Kejadian seperti ini sudah berlangsung beberapa kali.

Siswa yang datang ke sekolah, setelah memarkirkan kendaraannya atau turun dari motor/mobil karena diantar, diarahkan ke tempat mencuci tangan yang letaknya samping halaman parkir motor. Setelah cuci tangan dengan menggunakan sabun lalu siswa disuruh memakai hand sanitizer yang berada di pintu gerbang dua (dalam). Selanjutnya siswa diminta untuk mengecek suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun yang jumlahnya ada lima.

Untuk menuju ke kelas, siswa yang suhu tubuhnya sekira 36 derajat diarahkan menuju kelas oleh anggota satgas penangangan covid sekolah (tim tatib dan pembina OSIS) sesuai rute/jalur yang sudah ada berupa tanda cat hijau di paving. Saat akan duduk, siswa harus memperhatikan tanda dilarang duduk yang ditempel di sandaran bangku. Praktis, dalam satu kelas hanya ada 17 siswa karena mereka harus jaga jarak.

Setiap jam pelajaran berdurasi 30 menit, sehingga siswa dalam sehari mendapat tiga mata pelajaran. “Walau sarana prasarana sudah kita siapkan dengan matang dan mendapat ijin orang tua, pelaksanaan PTM hari pertama ini untuk kelas XI akan kami evaluasi sehingga untuk hari-hari berikutnya semakin minim kesalahan ataupun kekurangan PTM,” ujar Kepala Smanita, Drs. Nurus Shobah, MM.

Pelaksanaan PTM terbatas kelas XI ini oleh waka kurikulum, Miftahul Huda, M.Pd., sudah disiapkan SOP-nya. SOP ini berbeda dengan SOP pekan kemarin. Berikut SOP-nya :

REVISI PENGATURAN PEMBELAJARAN TMT bulan september