Kamis, 10 Okt 2024
  • SELAMAT DATANG di Official Site SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo Jawa Timur

TTS, Teka Teki Seni

TTS

Karya : Kristanti Handayani, S.Pd, Guru SBK SMAN 1 Taman

Siapakah dari kita yang tidak tertarik untuk mengisi TTS ? Tentunya banyak yang menyukainya, apalagi permainan kata ini menantang seseorang untuk mengasah otak, menjawab dengan benar dan mengisi  penuh ruang yang tersedia. Teka-teki Silang/TTS biasanya berupa serangkaian ruang-ruang kosong berbentuk kotak berwarna hitam dan putih. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengisi kotak-kotak putih dengan huruf yang membentuk kata tertentu, dengan menyelesaikan petunjuk yang mengarah ke jawaban tertentu. Kotak yang berwarna hitam (atau warna lainnya) biasanya digunakan untuk memisahkan kata yang berbeda.

Teka teki seni Smanita

Meski sudah tidak asing dengan istilah Teka-teki  Silang /TTS, namun TTS yang saya sampaikan saat ini berbeda dari kebanyakan TTS yang kita ketahui. Mengapa demikian? Berikut ini beberapa alasan yang mendasarinya : pertama, karena Teka-teki Silang/TTS ini diterapkan pada pembelajaran Seni Budaya, maka istilahnya saya rubah menjadi Teka-teki Seni; kedua, terdapat peraturan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam mengerjakan dan mengisi Teka-teki Seni/TTS tersebut; ketiga, tampilan visual Teka-teki Seni ini lebih berwarna; keempat, adanya bonus dan hadiah pada proses bermainnya (ada beberapa pertanyaan yang secara acak dan rahasia sudah ditentukan oleh tim presentasi sebagai pertanyaan yang terdapat hadiah dan bonus).

Selama ini pembelajaran Seni Budaya di sekolah seringkali berupa kegiatan diskusi, presentasi, tanya jawab, demonstrasi dengan media seadanya. Kali ini di Fase E/ kelas X pada materi pokok “Kritik Seni dan Pameran” saya menggunakan media Teka-teki Seni/TTS pada pembelajaran Seni Budaya. Teka-teki Seni/TTS saya pilih sebagai media pembelajaran dikarenakan sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah yaitu Kurikulum Merdeka, dimana pada Kurikulum Merdeka mengutamakan kebebasan siswa ber-ekspresi dalam pembelajaran, pembentukan sikap siswa dan penerapannya dalam kehidupan. Proses pembuatan Teka-teki Seni/TTS hingga presentasi, mengajak siswa untuk bekerjasama, kompak, saling menolong, saling menghargai, mandiri, percaya diri, kreatif yang juga sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan media Teka-teki Seni/TTS adalah sebagai berikut : 1. Membagi dan membentuk kelompok, 2.  Menyampaikan teknis umum pembuatan Teka-teki Seni/TTS ke siswa, 3. Mengarahkan siswa secara berkelompok membuat Teka-teki Seni/TTS sesuai kreativitas masing-masing kelompok, 4. Penyampaian teknis presentasi Teka-teki Seni/TTS.

Teknis umum pembuatan Teka-teki Seni/TTS sebagai berikut : pertama, masing-masing kelompok membuat minimal 25 pertanyaan mendatar dan 25 pertanyaan vertikal sesuai dengan tema materi yang di angkat; kedua, bentuk TTS bebas dan dikreasi yang menarik (tidak harus berbentuk kotak-kotak hitam dan putih).

Selanjutnya adalah tata cara presentasi Teka-teki Seni/TTS :

  1. Terdapat dua kelompok yang merupakan satu paket penampilan (yang dimaksud disini adalah jika salah satu kelompok maju sebagai tim presentasi berarti yang satunya sebagai tim bertugas menjawab TTS, begitu pula sebaliknya secara bergantian),
  2. Tim presentasi wajib menyiapkan petugas MC, perlengkapan, dan dokumentasi,
  3. MC dari tim presentasi memandu acara dari awal/pembukaan, inti permainan, hingga penutupan dan penyampaian kesimpulan.

Berikut ini peraturan permainan Teka-teki Seni/TTS  :

  1. Peserta yang bertugas sebagai tim menjawab pertanyaan akan dipanggil dengan cara diundi secara bergantian (nama yang keluar tampil ke depan untuk penjawab pertanyaan), disinilah letak keseruannya dimana setiap siswa yang bertugas menjawab pertanyaan harus siap sedia setiap saat,
  2. Setiap peserta yang dipanggil namanya diberikan kesempatan memilih maksimal dua pertanyaan untuk di jawab dengan batas waktu 50 detik dihitung dari awal membacakan soal (baik yang berhasil menjawab dengan benar maupun yang belum bisa menjawab, bergantian sesuai nama yang diundi),
  3. Tim yang bertugas menjawab pertanyaan tidak diperbolehkan membuka HP dan buku,
  4. Dimungkinkan sekali jika tim yang bertugas menjawab pertanyaan akan mendapatkan/memilih pertanyaan yang terdapat bonus/hadiah (asal berhasil menjawab petanyaan dengan benar),
  5. Jika dalam satu putaran permainan dan pengundian nama sudah terpanggil semua tetapi belum bisa menyelesaikan semua pertanyaan TTS, maka akan diadakan putaran kedua dan pengundian nama lagi dengan peraturan permainan yang sedikit dirubah. Perubahan peraturan tersebut terdapat pada durasi menjawab pertanyaan lebih diperpanjang (yang awalnya berdurasi 50 detik untuk tiap peserta yang maju menjawab, sekarng dirubah menjadi 2 menit) dan diberikan bantuan/petunjuk dari tim presentasi untuk memudahkan menjawab pertanyaan. Bantuan-bantuan tersebut dapat berupa : bantuan tambahan huruf (bisa 1-2 huruf pada awal kata di setiap pertanyaan yang tidak bisa terjawab), bantuan diskusi bersama kelompok, dan bantuan membuka buku pelajaran. Pada saat membutuhkan bantuan, tim yang bertugas menjawab pertanyaan harus menyebutkan password/kata kunci dengan lantang (contoh : bantuan dong……), jadi akan terasa semakin seru. Dengan bantuan ini kemungkinan untuk tidak bisa menjawab pertanyaan sangatlah minim. Kalaupun pada akhirnya ada beberapa soal yang tidak berhasil terjawab itu sangatlah wajar dan bisa dimaklumi, karena keberhasilan penguasaan materi berpatokan pada 70% soal yang sudah berhasil terjawab maka siswa/i sudah bisa dikatakan menguasai materi.

Dengan menggunakan media Teka-teki Seni/TTS ini siswa secara otomatis akan mempersiapkan diri dengan matang baik belajarnya, mencari sumber materi, maupun presentasinya demi membawa nama baik pribadi dan kelompoknya masing-masing .  Pada tahap akhir permainan ini, tim yang bertugas mempresentasikan Teka-teki Seni/TTS akan mengkoreksi kebenaran jawaban dari tim yang bertugas menjawab pertanyaan, kemudian akan menghitung jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar, demikian  juga jumlah soal yang tidak terjawab maupun yang salah dalam menjawabnya.

Dari hasil presentasi Teka-teki Seni/TTS tersebut akan bisa ditarik kesimpulan, bahwa semakin banyak siswa/i berhasil menjawab pertanyaan dengan benar maka penguasaan siswa/i terhadap materi yang di angkat semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Dari presentasi permainan Teka-teki Seni/TTS ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa dalam belajar, bekerjasama dan bisa memudahkan memahami materi Seni Budaya dengan menyenangkan.

 

Dimuat di tabloid PENA APRIL 2023

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR