Sehubungan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan klaster baru saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada siswa/siswi sekolah di wilayah kerja Kabupaten Sidoarjo, dilakukan kegiatan rapid antigen secara acak.
Menindaklanjuti surat dari dinas kesehatan Sidoarjo, ada enam sekolah menengah atas yang dilakukan tes rapid antigen secara acak. Selain SMAN 1 Taman, juga SMAN 1 Krian, SMAN 1 Tarik, ada tiga SMA swasta; SMA Antartika, SMA Petra 4 Sidoarjo, dan SMA Putra Bangsa Balongbendo.
Tiap sekolah diambil 50 siswa. Khusus di Smanita, 50 siswa ini dibagi tiap jenjang kelas. Kelas X 15 siswa, kelas XI 15 siswa dan kelas XII 20 siswa. Dilaksanakan hari Jumat (01/10) bertempat di selasar ruang TU. Pihak puskesmas menugaskan dua orang tenaga kesehatannya dan Smanita dibantu 2 orang guru, Derry Anggraheni, petugas UKS dan Moch. Anas dari pembina OSIS.
Dengan mengenakan pakaian hazmat, kedua nakes ini dengan sabar dan telaten mengambil sampel pada siswa. Terlihat ada beberapa siswa yang kaget saat nakes memasukkan alat tesnya di hidung. Dan sebagian lainnya malah tertawa karena geli. “Tidak sakit, paling agak geli atau kaget saat alat tesnya masuk ke hidung,” ujar Iin salah seorang tenaga nakes Puskesmas taman.
Setelah 50 siswa di tes dan hasilnya semua negatif. “Bila ada salah seorang yang positif maka semua siswa harus di tes rapid antigen,” lanjut Iin yang setelah selesai melakukan tes, semua hazmat dan peralatan sekali pakai saat tes dimasukkan dalam plastik sampah medis.
Alhamdulillahhh… Salah satu bentuk ikhtiar kita semua. Semoga guru, siswa, dan seluruh warga smanita senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin…
Aamiin ya Allah 🤲