Kamis, 10 Okt 2024
  • SELAMAT DATANG di Official Site SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo Jawa Timur

Daniel Putra Mahardika : Dalang Tiban Milenial

Ki Daniel Putra

Siapa yang menyangka kalau siswa kelas XI IPS 4 kelahiran Sidoarjo, 15 Agustus 2004 lalu ini adalah seorang dalang? Daniel Putra Mahardika atau yang biasa dikenal dengan nama Ki Daniel Putra ini termasuk dalang tiban. Maksudnya? “Kalau di masyarakat biasanya dalang seperti saya dijuluki sebagai Dalang Tiban, Soponyono sopongiro nek dadi dalang,” tutur Daniel yang bercita-cita menjadi wirausahawan ini.

Anak pertama dari dua bersaudara ini mendalang sejak 2014. “Waktu itu permulaan ndalang, saya disuruh ndalang ngisi acara 17-an dan itu baru pertama kali mendalang diiringi gamelan. Dan, alhamdulillah, penonton suka dengan cara mendalang saya, mulai saat itu saya mulai menekuni pedalangan,” kata putra sulung Susiono dan Yuliasih yang belajar ndalang secara otodidak.

Walaupun tidak ada darah dalang dari kedua orang tuanya, Daniel berusaha mengasah kepiawaian dalang dengan belajar mandiri. “Awalnya ya belajar dari melihat VCD wayang kulit yang saya beli dari pasar Sepanjang. Tak peduli dengan sepeda pancal saya ke pasar, asalkan saya bisa mendapatkan VCD wayang kulit agar saya bisa mempelajari cara ndalangnya,” ujar Daniel yang saat ini belajar ndalang ke Ki Karji, dalang sepuh gagrak Jawa Timuran asal desa Cirokeling Sukodono.

Ki Daniel, dalang tiban milenial asal Jemunda Taman mengukuhkan diri menjadi dalang gagrak Jawa Timuran. Dan kini jam terbangnya tergolong tinggi, walau ada pandemi, job manggung masih didapatkannya. “Alhamdulillah, walau pandemi masih ada job manggung dengan prokes yang ketat tapi tidak terlalu lama ya hanya dua atau tiga jam tampil,” papar Ki Daniel.

Kini, dia memiliki koleksi wayang kulitnya sebanyak 80 wayang. “Perlahan saya akan melengkapi koleksi wayang kulit saya yang semestinya berjumlah 200 wayang. Rata-rata harya wayang kulit yang bagus ya satu jutaan,” urai Ki Daniel.

Diantara sekian banyak tokoh wayang, tokoh wayang siapa yang jadi idolanya? “Semar pak, alasannya didalam cerita pewayangan Semar dijuluki dewo kamanungsan dan saya kagum dengan sosok Semar walaupun di bumi dia cuma menyamar menjadi abdi (pembantu) tapi dibalik itu semua, Semar adalah dewa yang suci lagi sakti,” pungkas Daniel. Y

Ki Daniel saat tampil ndalang.

 

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR